Serangan sepatu impor dari China bukan menjadi tanda bagi proses deindustrialisasi di bidang sepatu ujar Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo). “Banjir impor China karena pengusaha sepatu lokal sedang konsen untuk ekspor. Jadi kita semua ekspor dan pasar dalam negeri kosong, mereka itu masuk pasar,” ujar Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko, di Jakarta, Jumat
Dirinya pun membantah bahwa kenaikan ekspor sepatu nasional dikarenakan daya saing China yang menurun. “Indonesia adalah negara penghasil sepatu besar bersama India, Vietnam, dan China. Saya rasa kita bisa saling bersaing secara sehat,” tutupnya. Sementara itu ketika industri sepatu dalam negeri dianggap terjadi deindustrialisasi, kenaikan ekspor yang hampir mencapai 100 % malah terjadi pada industri sepatu dalam negeri..
Jadi tidak ada lagi alasan untuk cinta produk dalam negeri..
kalau produk china kan yang penting bagus harga dan harga murah, tapi kualitas, gt deh
BalasHapus